Translate

Minggu, 22 April 2012

SASTRA LISAN BUDAYA MELAYU KLASIK


Naskah Budaya Melayu KlasikSastra Melayu atau Kesusastraan Melayu adalah sastra yang hidup dan berkembang di kawasan Melayu. Sastra Melayu mengalami perkembangan dan penciptaan yang saling mempengaruhi antara satu periode dengan periode yang lain. Situasi masyarakat pada zaman sebelum Hindu, zaman Hindu, zaman peralihan dari Hindu ke Islam, dan pada zaman Islam, berpengaruh kuat pada hasil-hasil karya sastra Melayu. Terjadi hubungan yang erat antara tahap perkembangan, kehadiran genre, dan faktor lain di luar karya sastra.


Sastra Melayu berkembang pesat pada masa Islam dan sesudahnya, karena tema-tema yang diangkat seputar kehidupan masyarakat Melayu, meskipun beberapa terdapat pengaruh asing. Sebelum Islam masuk, konteks penceritaannya lebih berorientasi pada wilayah di luar Melayu, seperti India dengan latar belakang kebudayaan Hindu.

Sastra Melayu Klasik
Yang dimaksud dengan Sastra Melayu Klasik adalah sastra yang hidup dan berkembang di daerah Melayu pada masa sebelum dan sesudah Islam hingga era 1920-an pada masa Balai Pustaka. Masa sesudah Islam merupakan zaman dimana sastra Melayu berkembang dengan pesatnya sebab pada masa itu banyak tokoh Islam yang mengembangkan sastra Melayu.

Kesusastraan Melayu sebelum Islam tidak terdapat nuansa Islami sama sekali dan bentuknyapun berupa sastra lisan. Isi dan bentuk sastra lebih didominasi oleh animisme, dinamisme, dan Hindu-Budha, dan semua hasil karya tersebut dituangkan dalam bentuk prosa dan puisi. Untuk puisi, tampak tertuang ke dalam wujud pantun, peribahasa, teka-teki, talibun, dan mantra. Bentuk yang terakhir ini (mantra), sering dikenal dengan jejampi serapah, sembur, dan seru. Sedangkan bentuk prosa, tampak tertuang dalam wujud cerita rakyat yang berisi cerita-cerita sederhana dan berwujud memorat (legenda alam gaib yang merupakan pengetahuan pribadi seseorang), fantasi yang berhubungan dengan makhluk-makhluk halus, hantu dan jembalang [.....]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar